Rabu, 11 Januari 2012

PASAR TRADISIONAL VS PASAR MODERN

Halo ketemu lagi neh, sekarang ini gw mau bahas tentang pasar tradisional dan pasar modern. Sebelum kita lebih jauh membahas tema ini, kita harus tau apa itu yg di maksud pasar tradisional dan pasar modern. Sebenarnya pasar itu gak sebatas Cuma pasar modern sama tradisional. Tapi masih banyak lagi.
Menurut klasifikasi, pasar itu ada 16. Yaitu :
· 1.1 Pasar tradisional
· 1.2 Pasar modern
· 1.3 Pasar Menurut Jenisnya
· 1.4 Pasar Konsumsi
· 1.5 Pasar Faktor Produksi
· 1.6 Pasar Menurut Jenis Barang yang Dijual
· 1.7 Pasar Menurut Lokasi
· 1.8 Pasar Menurut Hari
· 1.9 Pasar Menurut Luas Jangkauan
· 1.10 Pasar Daerah
· 1.11 Pasar Lokal
· 1.12 Pasar Nasional
· 1.13 Pasar Internasional
· 1.14 Pasar Menurut Wujud
· 1.15 Pasar Konkret
· 1.16 Pasar Abstrak
Tapi pada kesempatan ini gw bakalan focus bahas pasar tradisional sama modern. Oke setelah tau klasifikasinya, kita bahas dulu apa itu pasar. Menurut Wikipedia yg gw baca, Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Oke pengertian pasar udah, sekarang qt bahas pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.

Sedangkan untuk pasar modern, pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama.

Terjadi fenomena antara kedua pasar tersebut, yang kini banyak diperbincangkan seluruh kalangan masyarakat. Masyarakat masa kini cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhannya. Terlebih kalangan menengah keatas dan remaja, sebagian besar lebih senang berbelanja atau sekedar menghabiskan waktu berjalan-jalan di pasar modern. Meskipun mereka tahu jika harga barang yang dijual di pasar modern cenderung lebih tinggi mereka tetap memilih pasar modern dengan alasan kebersihan dan praktis. Bahkan pasar modern kini mulai dijadikan gaya hidup oleh sebagian kalangan masyarakat. Mereka akan cenderung dianggap memiliki prestise yang lebih tinggi dan bangga jika membeli barang yang berasal dari pasar modern, terlebih yang telah dibandrol merk terkenal dan terkenal dengan harga yang tinggi. Hal itu menjadikan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat konsumtif dan boros serta berlomba-lomba hanya sekedar mengikuti nafsu duniawi. Kurang meperhatikan prioritas dan membuang waktu peruma. Sedangkan sebaliknya, masyarakat kalangan menengah keatas atau remaja sebagian besar akan merasa malu dan gengsi jika sampai ada yang tau mengenai kebiasaanya belanja di pasar tradisioal. Mereka cenderung malu jika barang yang mereka pakai berasal atau membeli dari pasar tradisional. Meskipun harga barang tersebut cenderung lebih rendah dan terjangkau.

Bisa kita lihat semakin berkurangnya minat masyarakat untuk mengunjungi pasar tradisional dan masyarakat sedikit demi sedikit mulai meninggalkan pasar tradisional, namun disisi lain semakin banyaknya pasar tradisional yang berupa swalayan, mini market, supermarket dll yang terus dibangun hampir di setiap daerah. Jarang kaum remaja yang berminat membuka usaha di pasar tradisional atau melanjutkan usaha keluarga, kebanyakan dari mereka memperkerjakan seseorang guna melanjutkan usaha tersebut, sedangkan anak-anaknya mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan meiliki pekerjaan sesuai dengan minat dan bakatnya. Sedangkan pasar tradisional tak ubahnya seperti panti jompo, dimana sebagian besar orang-orang yang bergelut di dalamnya adalah kaum manula, baik dari pedagang maupun pembeli.

Dari fenomena yang saya jelaskan diatas, kiranya semua aspek selalu membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakatnya. Kita sebagai masyarakat Indonesia harus senantiasa melestarikan pasar tradisional namun tidak mengabaikan pasar modern. Kita semua harus bisa hidup berdampingan secara damai dan teratur. Semoga bermanfaat ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar